Cloud Computing? pasti banyak
dari para pembaca yang sudah sering dengar kata tersebut, atau jika belum
pernah dengar, mungkin pernah dengar istilah dalam bahasa Indonesia-nya, yaitu
“Komputasi Awan”
Cloud computing merupakan sebuah evolusi dari
virtualization berupa arsitektur yang berorientasi layanan menggunakan
komputasi utility. Cara kerja cloud computing bersifat transparan, mudah
diakses sehingga pengguna tidak perlu pengetahuan lanjutan dan hanya perlu tahu
bagaimana untuk mengaksesnya. Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan
teknologi komputasi dan Internet di mana informasi secara permanen tersimpan
pada web hosting dan disimpan sementara di perangkat pengguna
yang digunakan.
Cloud
Computing ini bertugas untuk
memberikan layanan dan kita adalah user/pemakai dari layanan tersebut. Kita
tidak perlu pusing memikirkan bagaimana mereka (penyedia layananan Cloud
Computing) menyedikan layanan tersebut, yang penting mereka bisa memberikan
standar layanan sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Untuk biaya layanan kita
tinggal bayar berdasarkan pemakaian. Saat kita butuh tambahan layanan, kita
bisa meminta segera penambahan layanan tersebut, dan juga sebalik-nya (ELASTIS).
Berdasarkan
jenis layanan-nya, Cloud Computing dibagi menjadi berikut ini:
- Software
as a Service (SaaS)
- Platform
as a Service (PaaS)
- Infrastructure
as a Service (IaaS)
Dibawah
ini kita bahas, masing-masing jenis layanan diatas:
- Software
as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud
Computing dimana kita tinggal memakai software(perangkat
lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa
berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh: layanan email publik
(Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network(Facebook,
Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype,
GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain. Dalam perkembangan-nya,
banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall
aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita
nikmati lewat Cloud Computing.Keuntungan-nya, kita tidak perlu
membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya.
Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365,
Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.
- Platform
as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud
Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya
(sistem operasi, network, databbase engine, framework aplikasi, dll),
untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk
menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi
yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk
pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan.
Sebagai analogi, misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal tidur di
kamar yang sudah kita sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar
dan lingkungan-nya. Yang penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu,
jika suatu saat kita dibuat tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke
hotel lain yang lebih bagus layanan-nya. Contoh penyedia layanan PaaS ini
adalah: Amazon Web Service, Windows
Azure, bahkan tradisional hosting-pun merupakan
contoh dari PaaS. Keuntungan dari PaaS adalah
kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak
perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat.
- Infrastructure
as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud
Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi,
storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit
komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM),
bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini
adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer
ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita
bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh
penyedia layanan IaaS ini adalah: Amazon
EC2, Windows Azure (soon), TelkomCloud, BizNetCloud, dsb.
Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli
komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah (scale
up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer
virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM,
Storage dsb dengan segera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar